Minggu, 30 Maret 2008

Game Bukan Lagi Sekedar Permainan

Hampir semua orang pasti pernah main game. Entah itu di komputer atau di game console macam Play Station misalnya. Selama ini, main game selalu dianggap hiburan atau pengisi waktu luang. Beberapa orang masih menganggap main game sebagai acara yang membuang-buang waktu. Ternyata pernyataan itu mungkin tidak sepenuhnya benar.

John Beck dan Mitchell Wade yang menulis buku The Kids are Alright: How the Gamer Generation Is Changing the Workplace mengemukakan bahwa permainan komputer ini sering kali malah membantu anak-anak untuk lebih bisa mengembangkan strategi berpikir. Dalam beberapa kasus malah dapat menjadikan anak lebih mampu menjadi pemimpin.

Game membutuhkan berbagai keterampilan mental dan sosial yang kadang harus dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Dalam sebuah survey yang dilakukan ternyata terbukti bahwa pengalaman bermain game berpengaruh pada pertumbuhan anak terutama dalam sikap, keinginan, dan kemampuan dalam bidang bisnis.

Brandeis International Business School adalah sekolah bisnis pertama yang menggunakan Innov8 -- game serius yang dikembangkan oleh IBM -- dalam kurikulumnya. Game ini dikembangkan oleh IBM untuk membantu para mahasiswa dan profesional muda untuk mengembangkan diri.

Menurut data statistik, di Amerika Serikat diperkirakan 90% lulusan informatika bekerja di luar bidang IT. Game Innov8 ini dibuat oleh IBM untuk menjembatani para lulusan informatika agar mengenal dunia bisnis dengan cara yang menyenangkan sehingga mereka mampu bersaing juga dibidang selain IT.

Diperkirakan pada tahun 2012 nanti akan banyak perusahaan besar di Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman yang akan menggunakan game sebagai sarana untuk pelatihan karyawan mereka.

Dari sini terlihat bahwa kemungkinan yang terbuka bagi penerapan game dalam banyak hal bisa tak terhingga. Bidang ilmu pengetahuan dan medis pun suatu saat dapat mengambil keuntungan dari permainan ini. (tech/roc)

Tidak ada komentar: